Piring-piring cantik ini lagi nge-hitss loh,
*Penampakan bayi dicermin itu anak saya, jangan pernah
berpikir rumah saya ada penampakan tuyulnya*
Pada dasarnya memang saya seneng kompetitif, apapun yang sedang nge-hitss harus dicoba ditambah lagi punya hobi baru mendekor rumah. Jadilah sekarang, saya kolektor piring cantik dadakan.
Eetapi sebagai emak irit sedunia, sepertinya agak sayang kalau harus beli, *banyak mupeng, tapi banyak mikir..Alhamdulillah*.
Sampai pada suatu hari main ke rumah ibu di ciledug, keingetan lagi sama piring cantik yang lucu penghias dinding. Ibu saya ini terkenal perabot lover, gadget-gadget perabotannya lengkap sekali. Setiap ada produk terbaru dari dunia perabotan, beliau pasti punya. Hampir 99% perabotan dapur saya menjarah dari dapurnya antara memang saya nya pelit ngeluarin duit dan juga memanfaatkan secara maksimal barang yang sudah ada. Bilang sih pinjam tapi lama-kelamaan bakal jadi hak milik itu modus ala ani, hehe...
Bener kan saya menganga pada
akhirnya ketika melihat tumpukan piring-piring cantik yang saya mau ternyata tersimpan rapih di
lemari dapur ibu...*Wuihhh, banyak kali, lucu-lucu pulak *...nggak pakai ijin
langsung bungkus. Tapi saya nggak bisa bungkus semuanya, itu karena saya tak
tega..kalau ketegaan saya mendadak hilang, bisa jadi sih semua saya ambil, hueheu..
Karena ibu saya membeli piring-piring tersebut
digunakan sebagai wadah piring saji, maka saya harus memutar otak supaya piring
tersebut bisa nempel di dinding.
Punya suami kreatif adalah anugrah dari Alloh,
dengan beberapa instruksi dari si istri yang banyak maunya, tetapi daya
kraetifitas di bawah ambang keterbatasan, akhirnya pak suami mengerti maksud
istrinya...cuma bermodal Rp. 16.000 untuk membeli kawat-kawat di tukang listrik
*kenapa tukang listrik* harusnya sih di toko bangunan ada ya, karena rumah saya
di pedesaan, agak susah menemukan ukuran ketebalan kawat ini, makanya diakali
dengan memakai kabel listrik yang tebal, dipotong lapisan plastiknya *aduh rancu jelasinnya,
saya tidak paham dunia perkabelan listrik, ya begitulah kira-kira*.
Kalau tidak mau repot sebenarnya ada cara mudah,
langsung saja ke pasar maystik, di sana banyak jasa yang menawarkan pembuatan
kawat-kawat si piring cantik. Kisaran harganya jelas lebih mahal dibanding
bikin sendiri dong dong.
Ini ketebalan kawat listriknya,kira2 aja
Terimakasih buat pak suami yang bela-belain meretelin kulit kabel, demi istri tercita
0 komentar:
Post a Comment