No cc, yes saving demi kestabilan ekonomi

Jadi ada satu gosip yang lagi hot di lingkungan perumahan saya. Sudah hampir tiga bulan rumahnya kosong di tinggal oleh si empunya rumah. Dua bulan yang lalu, Avanza hitamnya masih di parkir di grasi rumahnya walau si tuan rumah sudah lama tidak menempati..Sampai pada suatu ketika, tepatnya sebulan lalu mobilnya diderek oleh debt collector karena angsuran nunggak entah berapa lama..pun akhirnya dua minggu kemudian rumahnya di cat oleh BTN untuk di lelang...lagi-lagi karena angsuran nunggak...

Miris banget bukan?
Rumah hilang, kendaraan juga hilang....
Bukan bermaksud untuk ngegosipin tetangga saya itu, tetapi ingin sharing tentang perencanaan uang keluarga...

Belajar dari tetangga saya tersebut, membuat saya dan suami ketar-ketir dengan keuangan keluarga kami.

Saya tipikal wanita boros yang suka shoping dan tidak boleh lihat barang bagus dikit langsung bungkus..Sadar-sesadar-sadarnya prilaku saya ini jika dibiarkan akan merusak perekonomian domestik kita, maka daripada itu saya dan suami tidak pernah melegalkan untuk kita berdua memiliki  kartu kredit...Treatment kedua kita adalah jika ingin sesuatu harus menabung...kudu...nggak boleh ada kata ambil barang dulu..bayarnya cicil, dikecualikan rumah dan mobil..untuk kedua barang tsb, memang kita akui tak sanggup membayar kontan, kecuali kalo sudah punya peternakan tuyul..baru bisa kali ya...

No credit card, yes saving..
Hari gini nggak punya cc,..terserah orang lain mau bilang kita nggak gaul karena nggak punya cc, it's no problemo..memang kalau kita terjerat tunggakan mereka mau bantuin. Sudah banyak lingkungan terdekat saya menjadi korban kartu setan ini, sampai harus kehilangan harta berharganya, padahal pinjaman tidak seberapa..tapi bungga-berbunggnya mana tahan...

Saving yes..
Kata kuncinya ketika kita memutuskan untuk membeli sesuatu adalah apakah barang tsb kebutuhan atau sekedar keinginan dan harus ada prioritas, mana yang harus didahulukan diantara kebutuhan dan keinginan kita...

Saving juga bukan sekedar menyimpan uang untuk membeli apa yang kita ingginkan...saving bagi kita adalah menyisihkan uang lebih untuk cadangan krisis jika sewatu-waktu melanda..Saya dan suami memang mempunyai income tetap setiap bulan dari hasil mengajar, namun income tsb hanya cukup untuk memenuhi pengeluaran rutin saja...untuk bayar utang KPR dan kreditan mobil, suami harus kerja keras lagi dari hasil side jobnya di luar sekolah..

Namanya manusia ya bro, tak pernah kenal kata puas...setiap bulan ada saja wishlist kita berdua..yang pingin lemari buku dari kayu jati lah, pingin punya canopy, bikin kamar buat nida, pingin punya peralatan baking yang mutakhir, liburan ke luar kota, hoo..capekklah kalau disebutin satu-satu.

Kalau tidak hati-hati, kisah tetangga saya  di atas bisa saja terjadi...

Ikhtiar sudah kita jalani dengan dua treatment tadi...'no cc, yes saving'... tapi Alloh jua yang berkendak...
Makanya saya tak mau takabur dan sombong, ada batas-batas dimana hanya Alloh yang bisa berkuasa..sebagai seorang hamba sahaya, saya hanya bisa berdoa dan memperbanyak amal kebaikan..
Semoga Alloh senantiasa sayang dan terus menjaga kita dari segala kehimpitan dan membuka lebar-lebar kran rezki kita...

Tujuan terbesar saya dan suami adalah bisa membantu orang terdekat kita yang sedang kesusahan..karena sekarang ini baru mampu mencukupi kebutuhan keluarga saja, ahhh saya suka iri kalau denger teman punya anak asuh, bisa memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain...sungguh saya iri...Rabb, semoga saya pun bisa...